Revolusi Pemuda: pemuda tulang punggung revolusi

Identitas Buku
Judul Buku:
Revolusi Pemuda: Pendudukan jepang dan perlawanan di di Jawa, 1944_1946
Judul Asli: Java in a time of revolution, Occupation and resistensi, 1944_1946

Pengarang:
Benedict O Anderson
Penerbit:
Pustaka Sinar Harapan
Tahun Terbit:
1988
Jumlah Halaman:
552

Revolusi Pemuda adalah karya Ben O Anderson dengan mengkaji sejarah pergolakan para pemuda di Jawa saat pendudukan Jepang dan peranan pemuda di masa awal kemerdekaan. Buku ini tidak hanya membahas sosok atau figur bukan pula analisis kelas sebagai landasan dasar akan tetapi lebih melihat secara spesifik peran para pemuda disaat pendudukan jepang, menjelang kemerdekaan dan pasca kemerdekaan tepatnya 1946 sebagai batas penelitian.

Pak Ben, panggilan akrabnya, menjelaskan dalam buku ini bahwa yang menjadi tulang punggung dari pada kemerdekaan adalah kekuatan para pemuda yang dengan gigih berjuang merebut kemerdekaan. Buku ini adalah karya pertama Ben dan di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia pada tahun 1988. Ben menggunakan penelitian dokumen-dokumen pada saat pendudukan jepang dan metode parsipatoris dengan mewawancari pelaku sejarah, kemampuan berbahasa sangat dibutuhkan dalam penelitian ini dan Ben memang jago dalam menguasai berbagai macam bahasa. Kepandaian mengusai berbagai macam bahasa mungkin disebabkan pola hidup Ben yang sering berpindah-pindah sehingga dia terbiasa dengan berbagai macam dialek. Dia lahir di Cina, dan setelah itu hidupnya berpindah-pindah, pernah singgah di Irlandia, Inggris hingga ahirnya dia memutuskan untuk "berKTP" Irlandia mengikuti jejak ibunya, Ben mengaku kata yang pertama ia ucapkan adalah bahasa Vietnam karena ibu pengasuhnya berasal dari negara Vietnam (baca: Hidup di Luar Tempurung). Ben alumni paska-sarjananya di Universitas Cornell, Ithaca, New York. Di sana dia belajar dari salah seorang sarjana yang menjadi pionir dalam mempelajari Indonesia, yakni George Mc. T. Kahin yang sekaligus memberi kata pengantar buku ini (Revolusi Pemuda).

Sampul berwarna biru dengan gambar pemuda sangat menarik dan reprsentatif terhadap isi buku. Ditambah lagi judul dari alih bahasa 'Revolusi Pemuda' cukup memikat bagi orang yang baru ingin membelinya dan judul ini juga mewakili isinya karena memang dalam buku ini pemuda berperan sangat sentral, jadi pemuda yang membawa semangat revolusioner, yang mau mendobrak segala apa yang menghambat masa depan bangsa. Dan betul-betul mau mengubah secara fundamental, biarpun mereka sering tidak tahu caranya hingga ahirnya mereka hanya bisa mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.

Status pemuda adalah sesuatu yang baru yang terjadi karena perubahan sosial. Konsep ini hanya muncul ketika konsep pendidikan diperkenalkan ke dalam masyarakat. Secara tradisional, orang lahir dan sejak usia dini sudah dipersiapkan untuk bekerja. Namun itu berubah setelah diperkenalkan pendidikan. Sekalipun demikian, konsep ini tidak juga tidak terlalu asing untuk masyarakat Jawa yang mengenal ‘satria lelana’ sebagai salah satu konsep orang muda yang berkelana menimba ilmu. Ini adalah transisi sebelum dia menetap dan menjadi dewasa.

Pada saat pendudukan Jepang situasi Indonesia lebih parah dibanding sebelumnya, inflasi adalah bencana besar, produksi yang menurun, korupsi meraja lela, kekusaan mileter Jepang yang menindas, kerja paksa, perampasan, kelaparan, urbanisasi. Dari situasi yang semakin tidak membetahkan itu akan menimbulkan benih perlawanan terhadap kekacauan yang terjadi. Kekuatan-keuatan revolusioner semakin masif karena situasi internasional yang memaksa Jepang kalah dalam perang sehingga memperlemah kekuatan Jepang yang ada di Indonesia sementara kekuatan imprealis belum terkonsolidasikan.

Untuk mengahadapi kekuatan sekutu yang semakin menuju nusantara, Jepang mengorganisir para pemuda dengan membentuk sejumlah besar organisasi pemuda baik dalam bidang militer maupun politik. Dampak dari langkah Jepang tersebut akan memunculkan kesadaran diri yang semakin kuat di kalangan pemuda.

Dari situlah Ben Anderson melihat dinamika Pemuda yang memang dalam kehidupan budaya Jawa menjadi suatu golongan yang sangat penting dalam mendorong perubahan sosial. Kemudian Ben Anderson memunculkan satu kategori sosiologis yang menjadi kekuatan penggerak revolusi, yaitu golongan pemuda. Sangat berbeda dengan kaum Marxis tradisional yang menganalisis kelas sosial, pemuda jelas bukan kategori kelas. Satu-satunya kategori adalah umur dan status pemuda ini adalah status sementara dalam perjalanan hidup manusia. Ini adalah status ketika orang mulai dewasa juga belum menikah. Akan tetapi dalam pengertian yang lain arti pemuda melebihi batas itu yang lebih bersifat spirit untuk menentang kekolotan, penindasan dari kehidupan.

Revolusi Pemuda dipaparkan Ben Abderson dengan sangat jelas, para pemuda dengan semangat tidak mau tunduk dengan golongan tua (status quo) juga gambaran pemuda yang rela berkorban demi kemerdekaan bangsanya. Bagi pemuda "zaman now" bisa mengambil spirit dari pemuda waktu itu, dengan tantangan yang berbeda serta pemecahan masalah yang berbeda. Bangsa kita saat ini dihadapkan dengan berbagai problem, seperti penggusuran, intoleransi, radikalisme hingga korupsi. Pemuda dalam buku ini mengajarkan kita untuk peka terhadap kondisi dan mau berpartisipasi untuk membawa bangsa ini kearah yang lebih baik, bukan malah menjadi pemuda yang apolitis, pemuda yang tidak peka, karena pemuda yang terkikis kepekaannya terhadap situasi sosialnya akan cepat mengalami penuwaan, jika penuwaan dini ini mulai menjalar dalam jiwa kita maka bacalah buku ini, disinilah kamu akan kembali ke relnya revolusi.



Previous
Next Post »

1 komentar:

Click here for komentar
idayaobst
admin
4 March 2022 at 23:24 ×

Casino Finder (MapYRO)
› Casino-Locations › Casino-Locations Casino Finder (MapYRO) is an interactive tool 군포 출장샵 to help you easily see the locations and 계룡 출장마사지 timings 포항 출장샵 of casino-resort hotels in 공주 출장마사지 Nevada and the surrounding 동두천 출장샵

Congrats bro idayaobst you got PERTAMAX...! hehehehe...
Reply
avatar
Thanks for your comment