Guguran Harapan

Sebelum Reformasi

Di batang, ranting-ranting kering rapuh

Image terbang yang hinggap dibatang berduri

Angin berhembus merdu tanpa rindu

Membawa sejuta harapan, harapan yang runtuh tersambar petir

Sisa guguran harapan

Yang begitu indah terbang berjatuhan

Merias panorama senja

Mengetik cerita hitam

Merubah warna pelangi

Kini pelangi sudah berubah warnanya

Jua tak muncul karna demokrasi alam

Warnanya hanya satu

Tapi disebut pelangi......aneh...

/Yogyakarta, 20 april 2012

Pendidikan

Sejenak duduk menunduk bagai merasakan kutuk ibu malin kundang

Kau datang seperti pengamen cucok tidak jadi nyanyi malah merayu, mengiba

Jujur…aq merasa

Betapa tak sopannya kedatangan mu

Bahkan kopi belum ku teguk sudah bersikap dingin

Ku sentuh dan merasa

Ohhhh syukurlah  masih hangat

Sampai benar marah, menghukum lidah ku………aduh panas cuk

Astaghfirllah….

Jam satu malam itu sentiment sekali

Dia memang teman tapi kejam

Kau harus berterimakasih kepadaku

Yang telah membuat mu menjadi tahu

Yang memberimu pengetahuan

Menciptakan banyak ilmuan

Membuat banyak pilot

Melahirkan masinis, nahkoda..

Membuat orang pintar berpolitik

Membuat orang pintar membual..

Maafkan aku  juga…(pendidikan)

Dan hehhh…

Kenapa banyak pilot Indonesia tidak bisa terbang..

Kenapa semakin  banyak masinis tapi tak pernah melaju kencang

Kenapa banyak nahkoda hanya sibuk memancing..

melepaskan kapalnya terombang-ambing menghadap badai.

Daun meneteskan airmata

Tampak menggigil oleh perlakuan angin malam…

Mataharipun masih bermimpi

Panas  terasa datang

Tangan semangat mengambil kopi sudah dingin kah..?

Pikiran melewati  8 jam  tapi masih hangat saja kopi ini..

Panas sungguh semakin dekat

Apakah ada  api di sekitar sini…? Adakah?

Panas… kenapa panas sekali..

Seperti api sampai bisa membakar hubungan pertemanan kita..

Membakar saudara kita sesama  umat islam

Membakar  dan menghanguskan hubungan pemerintah kita…

Hei negaraku…dimana dewa dewa yang katanya sakti itu…

Dimana satria piningit yang kau mimpikan

Apakah gagak itu akan terus berputar bertawaf dalam pekat

Kumimpi  memimpikan  ikan koi dalam kolam  tidurmu

Ya  Allah  ….apakah sengaja membuat angin timur sudah sibuk dengan jadwal hembusnya dibarat

Ya Allah Ya tuhanku apakah kau tega ..membiarkan kami berkeringat mengipas mencari kesejukan..

Ayam betina berkokok panjang ke 3 kali

Mungkin sudah sepakat dengan waktu

Maaf tidak bisa memaafkan

Kusimpan dendam ini..  lebih baik punya dendam ini…

Semoga terbalaskan..

/Yogya, 12 april 2016

To Aktifis

Assalamu’allaikum…

Kepada kawanku dimanapun kamu berada

Aku terdiam dan terpenjara dalam kobaran semangat

Aku juga sepertimu…

Namun aku mempunyai suara yang pelan..

Telinga dikupingku ini entah mendengar atau tidak.

Tak kalah merdu dengan suaramu dijalan yang lantang

Maaf kawan …

Hanya saja aku memilih bernyanyi dengan pena

Aku berjanji laguku tidak akan berubah

Ku harap suara-suara kita sampai

Ku harap suaramu  tidak bermuara dijalan ini

ketika dewasa nanti

Saat kau memakai pakaian rapi

Banyak punya koleksi  dasi

Rambut yang klimis dengan minyak wangi

Bahkan ketika  sudah duduk dikursi empuk

Bak seperti pejabat saja….

Suaramu masih indah nan merdu

Dalam menyanyikan revolusi seperti saat ini

Ku harap kau tak lupa lirik-liriknya

Aku ingin bernyanyi bersamamu kawan

Dalam bait dan sajak revolusi

Berjalan mencari ritme-ritmenya….

/Yogya, 9 april 2016

Hari Tanpa Matahari

Aku mempunyai sejuta malam..

Ada malam-malam yang belum menjadi siang...

Maukah engkau menjadi siangku...

Menjadi matahari dalam pikiranku

Dalam jiwaku dalam setiap sisa embun nafas waktu .

/Yogya. 12 oktober, 2015

Bersama Cahaya

Kusambut terbitnya senyummu

Kuikut terbenam bersamamu

Biarlah orang menikmati sunrise dan sanset kita..

Hanya satu...selalu bersama sinarmu...

/Temanggung.11juni 2016

Denyut Dzikir

Ia denyut darah ketika ia menyentuh kalimat....

Engkau menjadi tua tak mengerti kata...

Jika tidak mengenal abjad...

Satu cara ialah menekan denyut nadimu 

Dengarkan bagaimana ia memuji Tuhan...

Ikutlah ..Allah...Allah...Allah..

/Yogyakarta. 12 jun 2013

• Tweet
• Share
• Share
• Share
• Share

Tentang Jurnal Metafora

Jurnal Metafora merupakan wadah publikasi karya. Admin mengundang pembaca untuk ikut serta mempublikasikan naskahnya di media online ini. Naskah bisa dikirimkan ke email: barometernaskah@gmail.com

Related Post